Operasi Zebra Telabang, 55 Pelanggar Lalu Lintas Terjaring Hunting System

    Operasi Zebra Telabang, 55 Pelanggar Lalu Lintas Terjaring Hunting System

    PALANGKA RAYA - Sudah sepekan lebih Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah menggelar Operasi Zebra Telabang 2022. Namun masih banyak pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas, salah satunya di Kota Palangka Raya.

    Hal tersebut disampaikan, Dirlantas Polda Kalteng Kombes Pol Heru Sutopo, S.I.K. melalui Kasubdit Gakkum Ditlantas AKBP Andi Kirana, S.I.K. usai melaksanakan patroli hunting sistem, Selasa (11/10/2022) siang.

    Para pelanggar yang terjaring rajia kali ini, didominasi pengguna kendaraan roda dua yang melanggar peraturan lalu lintas.

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Kalteng mengatakan, pihaknya berhasil menindak 55 pelanggar, melalui hunting system. Bahkan dua pelanggar dilakukan penilangan.

    Kami telah menindak 55 pelanggar. Dari jumlah itu, dua pengendara diganjar tilang dan sisanya diberi teguran serta imbauan.

    "Adapun pelanggar yang terjaring rajia saat patroli hunting sistem ini diantaranya seperti, tidak menggunakan helm, melawan arus dan menggunakan ponsel saat berkendara, serta mengemudi melebihi batas kecepatan, " terang Andi.

    Sebagai informasi, selain melaksanakan patroli hunting sistem personel ops Zebra Polda Kalteng turut melakukan pengaturan lalu lintas dan membagikan bingkisan berupa alat tulis kepada anak-anak sekolah yang menggunakan helm. 

    palangka raya
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Rumkit Bhayangkara Terima Kunjungan Tim...

    Artikel Berikutnya

    Brigpol Rochim Lakukan Pemeliharaan dan...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman: SMSI Harus Tetap Solid dan Bergerak Maju
    Hendri Kampai: Mengabdi untuk Bangsa, Bukan untuk Diri Sendiri, Cerita di Balik Amanah Jabatan
    Hendri Kampai: Pemimpin Korup Itu Mengkorupsi Janjinya Sendiri
    Hendri Kampai: Banyak Berjanji tapi Minus Realisasi, Siap-Siap Ditinggal Rakyat dan Berakhir dengan Gelar 'Raja Ngibul'
    Hendri Kampai: Raja Itu Orang Pertama untuk Disalahkan, Orang Terakhir untuk Dipuji

    Ikuti Kami