Perayaan Tahun Baru 2023, Polda Kalteng Imbau Masyarakat Tidak Main Petasan

    Perayaan Tahun Baru 2023, Polda Kalteng Imbau Masyarakat Tidak Main Petasan
    Kabid Humas Polda Kalteng Kombes K. Eko Saputro, SH.,MH

    PALANGKA RAYA - Menjelang perayaan tahun baru 2023, Polda Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat agar tidak menyalakan petasan. 

    Imbauan tersebut disampaikan Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si. melalui Kabidhumas Kombes Pol K. Eko Saputro, S.H., M.H. di ruang kerjannya, Sabtu (31/12/2022) siang.

    Penggunaan petasan dilarang karena untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.

    "Akan tetapi masyarakat diperbolehkan menyalakan kembang api dengan intesitas ringan, " ujar Kabidhumas.

    Eko menyebutkan, bahwa pedoman larangan penggunaan petasan tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor: 400.10/8922/SJ tentang peningkatan kesiapsiagaan Pemerintah Daerah pada saat Natal 2022 dan tahun baru 2023.

    Penertiban masyarakat akan keamanan dan kelancaran perayaan malam tahun baru ini, juga akan ditindaklanjuti melalui patroli gabungan Ops Lilin Telabang 2022. 

    Di samping itu, Kabidhumas juga menerangkan bahwa pihaknya juga akan meningkatkan pengamanan pada tempat-tempat objek wisata maupun Gereja.

    "Hal ini berkaitan agar kondusivitas di wilayah hukum Polda Kalteng tetap kondusif. Sehingga mobilisasi masyarakat dapat tetap aman dan nyaman saat beraktifitas melakukan liburan maupun beribadah Natal, " pungkasnya.

    palangka raya
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Sambut Tahun Baru, Kabid Humas Polda Kalteng:...

    Artikel Berikutnya

    Brigpol Rochim Lakukan Pemeliharaan dan...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman: SMSI Harus Tetap Solid dan Bergerak Maju
    Hendri Kampai: Mengabdi untuk Bangsa, Bukan untuk Diri Sendiri, Cerita di Balik Amanah Jabatan
    Hendri Kampai: Pemimpin Korup Itu Mengkorupsi Janjinya Sendiri
    Hendri Kampai: Banyak Berjanji tapi Minus Realisasi, Siap-Siap Ditinggal Rakyat dan Berakhir dengan Gelar 'Raja Ngibul'
    Hendri Kampai: Raja Itu Orang Pertama untuk Disalahkan, Orang Terakhir untuk Dipuji

    Ikuti Kami